Ada yang bilang orang Betawi
sudah ada dari jaman Neolitikum. Sementara itu sejarawan Belanda, orang Betawi
baru muncul pada tahun 1930.
Orang Betawi hanya menyebut diri
mereka berdasarkan lokalitasnya, seperti Orang Kemayoran, Orang Depok, Orang
Condet, Orang RawaBelong dan sebagainya.
Bagaimana bisa budaya Betawi itu
muncul? budaya Betawi mulai terjadi saat Sunda Kelapa Menjadi Pelabuhan
Internasional yang ramai dikunjungi kapal asing pada abad 12. Kemudian pada
abad 14 sampai 15, Sunda kelapa dikuasai Portugis. Mereka juga banyak memberi
pengaruh kebudayaan yang kuat pada saat itu.
Tahun 1526, Pangeran Fatahillah menyerbu Sunda Kelapa dan menamai daerah
kekuasaannya itu dengan nama Jayakarta. Sejak dikuasai Fatahillah, kota
Jayakarta banyak dihuni oleh orang Banten, orang Demak dan juga orang Cirebon.
Pada saat Jan Pieterzoon Coen
menguasai Jayakarta dan mendirikan Batavia, dimulailah berdatangan etnis
Tionghoa yang terkenal rajin dan ulet bekerja untuk membangun ekonomi kota
Batavia. Coen juga mendatangkan banyak budak dari Asia Selatan dan Bali.
Perlahan tapi pasti kebudayaan di
Batavia kala itu semakin semarak saja, karena setiap etnis biasanya membawa dan
saling mempengaruhi kebudayaan setempat.
Ditambah lagi umumnya para budak
atau etnis tertentu yang didatangkan ke Batavia adalah para pria. Sehingga
disini mereka kemudian manikah dengan wanita setempat dan mempunyai anak.
Pada saat bersamaan pula para
pedagang dari Arab dan India juga terus berdatangan, oleh Belanda mereka semua
di tempatkan di Pekojan. Semakin hari semakin banyaknya pendatang dari India
dan Arab, akhirnya mereka semua pindah ke Condet, Jatinegara, dan Tanah Abang.
Tak heran masih banyak warga keturunan Arab di daerah-daerah tersebut.
Sementara itu para anak keturunan
bangsa Portugis ditempatkan di daerah Kampung Tugu, Jakarta Utara.
Dengan semakin beragamnya etnis
di Betawi kala itu, maka setiap etnis biasanya mempengaruhi setiap perayaan
etnis Betawi. Seperti budaya penyalaan petasan, Lenong, Cokek, Ondel-ondel,
hingga pakaian pernikahan adat Betawi yang didominasi warna merah, itu semua
dipengaruhi kuat dari budaya Tionghoa.
Sedangkan etnis Arab sangat
mempengaruhi musik gambus dalam warna musik marawis dan Tanjidor. Tanjidor itu sendiri adalah
perpaduan budaya Eropa, Cina, Melayu dan Arab. Sementara di kampung Tugu
terkenal budaya keroncongnya yang bersal dari Portugis.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar