Seseorang akan benar-benar kuat jika dia melindungi orang yang berharga baginya

Sabtu, 31 Desember 2011

Pemuda Islam di Masa Kini

“Wahai para pemuda, kerahkan potensi dirimu selagi masih muda karena belum pernah aku lihat karya yang paling berharga selain yang dilakukan oleh para generasi muda”. (Ibnul Jauzy, Shifatush Shofwah, Jil. IV, hlm. 24)

Pemuda adalah suatu umur yang memiliki kehebatan tersendiri. Jika di ibarat matahari maka usia muda di ibaratkan jam 12 siang ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat, bila dibandingkan dengan anak kecil atau orang-orang tua. Pemuda mempunyai potensi yang sangat luar biasa, bisa dikatakan seperti dinamit atau gunung berapi, jika meledakan akan menimbulkan suatu goncangan atau ledakan yang luar biasa.

Sejarah pun juga mencatat bahwa pemuda berperan penting dalam suatu kemerdekaan. Dimana saja, di negara mana saja kemerdekaan tak pernah luput dari peran pemuda. Karena pemudalah yang paling bersemangat dan ambisius memperjuangkan perubahan menuju hari yang lebih baik. Di dalam sejarah Islam, banyak pemuda yang mendampingi Rasulullah dalam memperjuangkan Islam sperti Mushaib bin Umair, Ali bin Abi tholib, Aisyah dll. Waktu itu banyak yang masih berusia 8, 10 atau 12 tahun. Dan usia-usia itu tidak bisa diremehkan. Mereka punya peran penting dalam suatu perjuangan. Maka dari itu jika Indonesia ingin menjadi lebih baik maka perbaikan itu yang lebih utama ada di tangan para pemuda.

Tapi faktanya adalah para pemuda zaman sekarang bukan berperan dalam kemerdekaan melaikan cinta, narkoba, seks bebas, dan tawuran. Kriteria ini sangat lekat pada para pemuda zaman sekarang. Para pemuda memang bertarung sama seperti para pahlawan yang bertarung di medan perang dengan mengorbankan nyawanya tapi mereka bertarung dengan sesama pelajar begitu berani mereka mengorbankan fasilitas pemerintah yang di rusaknya. Pemuda zaman sekarang memang sangat cinta, cinta pada seorang wanita. Mereka mau ngorbankan jiwa dan raganya untuk wanita yang ia cintai tapi mereka tidak mau mengorbankan uang yang lebih untuk membeli barang yang asli bukan bajakan.

Pada akhirnya ditangan pemudalah berdiri Daulah Islamiyah dan mereka menjadi pemimpin bagi dunia dan mengaturnya dibawah tiang-tiang Islam. Mereka meraih ketinggian itu atas dasar kesadaran yang tertanam dalam benaknya bahwa masa muda adalah masa yang paling menentukan gambaran yang terjadi di masa depan. Akan tetapi situasi yang kita lihat saat ini menampakkan perbedaan yang cukup mencolok di banding dengan zaman sebelumnya. Di zaman modern ini tidak jarang para generasi mudanya terbuai dalam impian-impian kosong, terpedaya oleh gemerlapnya duniawi dan hilangnya akal sehat. Mereka tidak mempunyai aktifitas yang mengarah pada kebaikan dunia dan akhirat selain hanya hura-hura dan menuruti hawa nafsunya.

Apa yang dilakukan dan dipikirkan pemuda Islam di Indonesia? Pemuda sekarang lebih aktif untuk memuaskan hawa nafsunya. Cobo saja lihatlah cara berpakaian mereka, cara bergaul, dan cara pandang mereka. Gambaran remaja dan pemuda-pemudi yang tampil di berbagai macam media, tak ada bedanya antara mereka yang mengaku Muslim dengan artis-artis yang jelas menyebarkan kekufuran dan kesesatannya, semua inilah yang terpampang di depan mata dan telinga kita semua.
Tetapi kita semua para pemuda harus tetap berjuang untuk memajukan dan merubah bangsa kita bangsa Indonesia.

“Sesungguhnya jihad pemuda bagaikan kekuatan yang bergelora, sebab mereka akan menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru yang baik, mewujudkan cita-cita yang tak akan pernah sanggup dicapai oleh orang-orang yang lemah dan tidak memiliki semangat”. (Imam Hasan Al Banna)